Perkongsian maq diblog kali ini adalah berkaitan hal dimana kita boleh berusaha untuk mengubati diri kita sendiri (ruqyah diri sendiri).
Apa yang diajarkan dibawah antara amalan rasulullah SAW ketika baginda sedang sakit.
Benda boleh amalkan kenapa kita taknak diamalkan? Jom kita cuba.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila merasakan sakit, meludah sedikit di tangannya (tiga kali) dengan membaca Qulhuwallahu Ahad dan Mu’awwidzatain (An Nas dan Al Falaq),
Benda boleh amalkan kenapa kita taknak diamalkan? Jom kita cuba.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam apabila merasakan sakit, meludah sedikit di tangannya (tiga kali) dengan membaca Qulhuwallahu Ahad dan Mu’awwidzatain (An Nas dan Al Falaq),
Beliau mengusap dengan kedua tangannya pada setiap kali apa yang boleh disentuh dari bahagian tubuhnya ketika beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam akan tidur, dimulai dengan kepala, wajah dan dadanya.
Sebagaimana yang diberitakan Aisyah dalam hadis yang shahih. Jibril merquyah beliau di air ketika sakit dengan ucapannya,
"Dengan nama Allah aku meruqyahmu, dari setiap penyakit yang menyakitimu, dari kejahatan setiap jiwa atau ‘ain orang yang dengki, Allah akan menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.”
( baca tiga kali) dan ruqyah ini disyariatkan dan bermanfaat.
Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam membaca di air untuk Tsabit Qais dan memerintahkan menyiramkan air tersebut untuknya,
Sebagaimana Abu Daud meriwayatkan hal itu dalam Ath-Thib dengan isnad yang hasan dan berbagai macam ruqyah lainnya selain ruqyah ini yang terjadi di masanya.
Di antaranya bahwa beliau meruqyah sebagaian orang yang sakit dengan doa beliau,
“Ya Allah, Rab manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan, tidak ada kesembuhan selain kesembuhan (yang berasal dari)Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit yang lain.”
❤Bagaimana cara meruqyah diri sendiri?
Ruqyah termasuk bagian dari doa.
❤Bagaimana cara meruqyah diri sendiri?
Ruqyah termasuk bagian dari doa.
Hanya saja, umumnya dalam bentuk memohon perlindungan dari gangguan sesuatu yang tidak diinginkan. Baik penyakit batin atau fisik.
Ibnul Atsir mengatakan,
والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات
Ruqyah adalah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang sakit, seperti demam, kerasukan, atau penyakit lainnya. (an-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)
Kerana itu, kalimat yang dibaca dalam ruqyah sifatnya khusus. Sementara doa lebih umum, mencakup semua bentuk permohonan.
al-Qarrafi mengatakan,
والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة
Ruqyah adalah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk kesembuhan dari penyakit dan segala sebab yang merusak. (Aunul Ma’bud, 10/264)
Kerana itu, prinsip dari ruqyah adalah membaca ayat al-Quran atau doa-doa dari hadis, dengan niat untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri kita, baik fisik mahupun non fisik.
Ibnul Atsir mengatakan,
والرقية : العوذة التي يرقى بها صاحب الآفة كالحمى والصرع وغير ذلك من الآفات
Ruqyah adalah doa memohon perlindungan, yang dibacakan untuk orang yang sedang sakit, seperti demam, kerasukan, atau penyakit lainnya. (an-Nihayah fi Gharib al-Atsar, 2/254)
Kerana itu, kalimat yang dibaca dalam ruqyah sifatnya khusus. Sementara doa lebih umum, mencakup semua bentuk permohonan.
al-Qarrafi mengatakan,
والرقى ألفاظ خاصة يحدث عندها الشفاء من الأسقام و الأدواء والأسباب المهلكة
Ruqyah adalah lafadz khusus yang diucapkan dengan niat mengucapkannya untuk kesembuhan dari penyakit dan segala sebab yang merusak. (Aunul Ma’bud, 10/264)
Kerana itu, prinsip dari ruqyah adalah membaca ayat al-Quran atau doa-doa dari hadis, dengan niat untuk melindungi diri dari penyakit dalam diri kita, baik fisik mahupun non fisik.
Di sinilah kita boleh membezakan antara ruqyah dengan membaca al-Quran biasa. Bacaan al-Quran boleh menjadi ruqyah, jika diniatkan untuk ruyah.
Dan keadaan hati sangat menentukan kekuatan ruqyah. Semakin tinggi tawakkal seseorang ketika meruyah, semakin besar peluang untuk dikabulkan oleh Allah.
Dan keadaan hati sangat menentukan kekuatan ruqyah. Semakin tinggi tawakkal seseorang ketika meruyah, semakin besar peluang untuk dikabulkan oleh Allah.
Kerana itu, sebelum melakukan ruqyah, orang perlu menyiapkan suasana hati yang baik. Tanamkan tawakkal kepada Allah, dan perbesar husnudzan (berbaik sangka) bahwa Allah akan menyembuhkannya.
❤Apa yang boleh dilakukan? Ada beberapa adab yang boleh anda lakukan ketika hendak meruqyah,
[1] Berwudhu terlebih dahulu, kerana ketika membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.
[2] Baca ayat al-Quran yang sering digunakan untuk ruqyah, dengan niat ruqyah. Seperti ayat kursi, dua ayat terakhir surat al-Baqarah, atau surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas, atau ayat lainnya.
[3] Boleh juga dengan menggunakan doa yang pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[4] Boleh juga dengan mengusapkan tangan ke anggota tubuh yang mampu dijangkau, atau ke anggota tubuh yang sakit.
[5] Atau menggunakan media air. Caranya, kita membaca ayat-ayat ruqyah dengan mendekatkan segelas air bersih di mulut. Selesai baca, air diminum.
[6] Selanjutnya, tawakkal kepada Allah.
❤Beberapa Praktek Ruqyah diri Sendiri?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita beberapa doa dan ruqyah yang bisa kita baca ketika sakit. Diantaranya,
*Pertama, doa ketika ada bagian anggota tubuh yang sakit.*
Caranya,
[1] Letakkan tangan di bagian tubuh yang sakit
[2] Baca “bismillah” 3 kali
[3] Lanjutkan dengan membaca doa berikut 7 kali,
أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )
“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.”
Dalilnya:
Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau mengadukan rasa sakit di badannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya,
❤Apa yang boleh dilakukan? Ada beberapa adab yang boleh anda lakukan ketika hendak meruqyah,
[1] Berwudhu terlebih dahulu, kerana ketika membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.
[2] Baca ayat al-Quran yang sering digunakan untuk ruqyah, dengan niat ruqyah. Seperti ayat kursi, dua ayat terakhir surat al-Baqarah, atau surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas, atau ayat lainnya.
[3] Boleh juga dengan menggunakan doa yang pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[4] Boleh juga dengan mengusapkan tangan ke anggota tubuh yang mampu dijangkau, atau ke anggota tubuh yang sakit.
[5] Atau menggunakan media air. Caranya, kita membaca ayat-ayat ruqyah dengan mendekatkan segelas air bersih di mulut. Selesai baca, air diminum.
[6] Selanjutnya, tawakkal kepada Allah.
❤Beberapa Praktek Ruqyah diri Sendiri?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita beberapa doa dan ruqyah yang bisa kita baca ketika sakit. Diantaranya,
*Pertama, doa ketika ada bagian anggota tubuh yang sakit.*
Caranya,
[1] Letakkan tangan di bagian tubuh yang sakit
[2] Baca “bismillah” 3 kali
[3] Lanjutkan dengan membaca doa berikut 7 kali,
أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ
(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )
“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan yang aku khawatirkan.”
Dalilnya:
Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau mengadukan rasa sakit di badannya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya,
“Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu,” lalu beliau ajarkan doa di atas. (HR. Muslim 5867 dan Ibnu Hibban 2964)
*Kedua, ruqyah sebelum tidur*
Gabungkan dua telapak tangan, lalu dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, lalu tiupkan ke kedua telapak tangan. Kemudian usapkan kedua telapak tangan itu ke seluruh tubuh yang boleh dijangkau. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.
Kemudian diulang sampai tiga kali.
Ini berdasarkan hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, yang menceritakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelulm tidur. (HR. Bukhari 5017 dan Muslim 2192).
*Ketiga, ruqyah ketika terluka*
Ambil ludah di ujung jari, kemudian letakkan di tanah, selanjutnya letakkan campuran ludah dan tanah ini di bagian yang luka, sambil membaca,
بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا
(Bismillah, turbatu ardhinaa bi riiqati ba’dhinaa, yusyfaa saqimuna bi idzni rabbinaa..)
“Dengan nama Allah, Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami.” (HR. Bukhari 5745 & Muslim 5848).
Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati
Teori ini berlaku umum, baik dalam ilmu medis konvensional maupun ilmu medis nabawi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mengajarkan kepada umatnya untuk lebih banyak berdzikir, merutinkan dzikir dalam setiap keadaan, terutama setiap pagi dan sore.
Banyak diantara doa dan dzikir pagi-sore yang dijadikan sebab untuk mendapat penjagaan dari Allah dari setiap gangguan makhluk yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Kerana itulah, di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita untuk memperbanyak berdzikir,
Allah perintahkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu istighfar dan banyak berdzikir setiap pagi dan petang,
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir: 55).
Allah perintahkan Nabi Zakaria untuk rutin berdzikir setiap pagi dan petang,
وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Perbanyaklah berdzikir menyebut nama Rabmu, dan sucikan Dia setiap petang dan pagi.” (QS. Ali Imran: 41).
Allah juga memuji orang yang rajin dzikir dan berdoa setiap pagi dan petang,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya…” (QS. al-Kahfi: 28).
Selengkapnya boleh anda pelajari di:
Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir
*Kedua, ruqyah sebelum tidur*
Gabungkan dua telapak tangan, lalu dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, lalu tiupkan ke kedua telapak tangan. Kemudian usapkan kedua telapak tangan itu ke seluruh tubuh yang boleh dijangkau. Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.
Kemudian diulang sampai tiga kali.
Ini berdasarkan hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, yang menceritakan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelulm tidur. (HR. Bukhari 5017 dan Muslim 2192).
*Ketiga, ruqyah ketika terluka*
Ambil ludah di ujung jari, kemudian letakkan di tanah, selanjutnya letakkan campuran ludah dan tanah ini di bagian yang luka, sambil membaca,
بِسْمِ اللَّهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا
(Bismillah, turbatu ardhinaa bi riiqati ba’dhinaa, yusyfaa saqimuna bi idzni rabbinaa..)
“Dengan nama Allah, Debu tanah kami dengan ludah sebagian kami semoga sembuh orang yang sakit dari kami dengan izin Rabb kami.” (HR. Bukhari 5745 & Muslim 5848).
Mencegah Lebih Baik dari Pada Mengobati
Teori ini berlaku umum, baik dalam ilmu medis konvensional maupun ilmu medis nabawi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih banyak mengajarkan kepada umatnya untuk lebih banyak berdzikir, merutinkan dzikir dalam setiap keadaan, terutama setiap pagi dan sore.
Banyak diantara doa dan dzikir pagi-sore yang dijadikan sebab untuk mendapat penjagaan dari Allah dari setiap gangguan makhluk yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Kerana itulah, di dua waktu ini, Allah memotivasi kita untuk kita untuk memperbanyak berdzikir,
Allah perintahkan Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk selalu istighfar dan banyak berdzikir setiap pagi dan petang,
وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.” (QS. Ghafir: 55).
Allah perintahkan Nabi Zakaria untuk rutin berdzikir setiap pagi dan petang,
وَاذْكُرْ رَبَّكَ كَثِيرًا وَسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ
“Perbanyaklah berdzikir menyebut nama Rabmu, dan sucikan Dia setiap petang dan pagi.” (QS. Ali Imran: 41).
Allah juga memuji orang yang rajin dzikir dan berdoa setiap pagi dan petang,
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
“Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap wajah-Nya…” (QS. al-Kahfi: 28).
Selengkapnya boleh anda pelajari di:
Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir
(Bagian 1)
dan
Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir
dan
Dzikir Penangkal Gangguan Jin dan Sihir
(Bagian 2)
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
(Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Copy and paste *
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
(Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Copy and paste *
In syaa Allah
ReplyDeleteAlhamdulillah.
ReplyDeleteGood info kak..
ReplyDeleteAlhamdulillah..
ReplyDelete