Assalamualaikum.
Perkongsian mengenai solat tahajud. Semoga beri manfaat untuk kita bersama.
Assalamu'alaikum. Apakah perlu sholat tahajud tanpa harus tidur terlebih dahulu atau tidak?
Jawapan:
PERTAMA, ada dua istilah umum untuk menyebut kegiatan ibadah di malam hari,
🔼 QIYAMUL LAIL
🔼 TAHAJUD
Para ulama menegaskan, QIYAMUL LAIL lebih umum dari pada TAHAJUD. Kerana qiyam lail mencakupi semua kegiatan ibadah di malam hari, baik berupa shalat, membaca Al-Quran, belajar mengkaji ilmu agama, atau zikir. Selama ketaatan itu dilakukan di malam hari, sehingga mengenepikan waktu istirahatnya, boleh disebut qiyam lail. Baik dilakukan sebelum tidur maupun sesudah tidur.
Dalam Maraqi Al-Falah dinyatakan,
Makna Qiyam lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebahagian besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam. Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34/117).
Sementara tahajud hanya khusus untuk ibadah berupa sholat. Sementara ibadah lainnya, selain shalat, tidak disebut tahajud.
KEDUA, apakah harus tidur dulu?
Ulama berbeza pendapat tentang syarat boleh disebut sholat tahajud, apakah harus tidur dulu ataukah tidak.
1. TAHAJUD HARUS TIDUR DULU
ini merupakan pendapat Ar-Rafi’i – ulama madzhab Syafii ,Dalam bukunya As-Syarhul Kabir, beliau menegaskan,
“Tahajud istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan shalat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”
Setelah menyatakan keterangan di atas, Ar-Rafi’i membawakan riwayat dari katsir bin Abbas dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu ‘anhu,
Diantara kalian menyangka ketika melakukan shalat di malam hari sampai subuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu Hajar dalam Talkhis Al-Habir mengatakan, Sanadnya hasan, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Shaleh, juru tulis Imam Al-Laits, dan Abu Shaleh ada kelemahan.
Hadis ini juga diriwayatkan At-Thabrani, dengan sanad dari Ibnu Lahai’ah. Dan riwayat kedua ini dikuatkan dengan riwayat jalur sebelumnya.
2. TAHAJUD TIDAK HARUS TIDUR DULU SHOLAT TAHAJUD adalah semua shalat sunah yang dikerjakan setelah isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur. (Hasyiyah Ad-Dasuqi, 7/313).
Kerana tahajud memiliki erti mujanabatul hajud (menjauhi tempat tidur).
Dan semua shalat malam boleh disebut tahajud jika dilakukan setelah bangun tidur atau di waktu ramai orang tidur.
Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
*Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk syurga dengan selamat. (HR. Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)*
Abu Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan,tentang makna tahajud ada 3 pendapat:
pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi, kemudian shalat.
Kedua, shalat setelah tidur.
Ketiga, tahajud adalah shalat setelah isya'.
Beliau berpandangan bahawa tentang yang pertama, bahawa itu adalah pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu shalat.
Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua. (Dinukil dari Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 14/86)
Catatan:
Bagi anda yang dikhawatirkan tidak mampu bangun sebelum subuh untuk tahajud, dianjurkan untuk shalat sebelum tidur.
Sekalipun tidak disebut tahajud oleh sebagian ulama, namun dia tetap terhitung melakukan qiyam lail, yang pahalanya besar.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa istiqamah dalam melakukan ketaatan. Amiin.
Dijawab oleh Ustaz Ammi Nur Baits
Perkongsian mengenai solat tahajud. Semoga beri manfaat untuk kita bersama.
Gambar sekadar hiasan. |
Assalamu'alaikum. Apakah perlu sholat tahajud tanpa harus tidur terlebih dahulu atau tidak?
Jawapan:
PERTAMA, ada dua istilah umum untuk menyebut kegiatan ibadah di malam hari,
🔼 QIYAMUL LAIL
🔼 TAHAJUD
Para ulama menegaskan, QIYAMUL LAIL lebih umum dari pada TAHAJUD. Kerana qiyam lail mencakupi semua kegiatan ibadah di malam hari, baik berupa shalat, membaca Al-Quran, belajar mengkaji ilmu agama, atau zikir. Selama ketaatan itu dilakukan di malam hari, sehingga mengenepikan waktu istirahatnya, boleh disebut qiyam lail. Baik dilakukan sebelum tidur maupun sesudah tidur.
Dalam Maraqi Al-Falah dinyatakan,
Makna Qiyam lail adalah seseorang sibuk melakukan ketaatan pada sebahagian besar waktu malam. Ada yang mengatakan, boleh beberapa saat di waktu malam. Baik membaca Al-Quran, mendengar hadis, bertasbih, atau membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah, 34/117).
Sementara tahajud hanya khusus untuk ibadah berupa sholat. Sementara ibadah lainnya, selain shalat, tidak disebut tahajud.
KEDUA, apakah harus tidur dulu?
Ulama berbeza pendapat tentang syarat boleh disebut sholat tahajud, apakah harus tidur dulu ataukah tidak.
1. TAHAJUD HARUS TIDUR DULU
ini merupakan pendapat Ar-Rafi’i – ulama madzhab Syafii ,Dalam bukunya As-Syarhul Kabir, beliau menegaskan,
“Tahajud istilah untuk shalat yang dikerjakan setelah tidur. Sedangkan shalat yang dikerjakan sebelum tidur, tidak dinamakan tahajud.”
Setelah menyatakan keterangan di atas, Ar-Rafi’i membawakan riwayat dari katsir bin Abbas dari sahabat Al-Hajjaj bin Amr radhiyallahu ‘anhu,
Diantara kalian menyangka ketika melakukan shalat di malam hari sampai subuh dia merasa telah tahajud. Tahajud adalah shalat yang dikerjakan setelah tidur, kemudian shalat setelah tidur. Itulah shalatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu Hajar dalam Talkhis Al-Habir mengatakan, Sanadnya hasan, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Abu Shaleh, juru tulis Imam Al-Laits, dan Abu Shaleh ada kelemahan.
Hadis ini juga diriwayatkan At-Thabrani, dengan sanad dari Ibnu Lahai’ah. Dan riwayat kedua ini dikuatkan dengan riwayat jalur sebelumnya.
2. TAHAJUD TIDAK HARUS TIDUR DULU SHOLAT TAHAJUD adalah semua shalat sunah yang dikerjakan setelah isya, baik sebelum tidur maupun sesudah tidur. (Hasyiyah Ad-Dasuqi, 7/313).
Kerana tahajud memiliki erti mujanabatul hajud (menjauhi tempat tidur).
Dan semua shalat malam boleh disebut tahajud jika dilakukan setelah bangun tidur atau di waktu ramai orang tidur.
Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
*Sebarkanlah salam, berilah makanan, sambung silaturahmi, dan kerjakan shalat malam ketika manusia sedang tidur, kalian akan masuk syurga dengan selamat. (HR. Ahmad, Ibn Majah, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)*
Abu Bakr Ibnul ‘Arabi mengatakan,tentang makna tahajud ada 3 pendapat:
pertama, tidur kemudian shalat lalu tidur lagi, kemudian shalat.
Kedua, shalat setelah tidur.
Ketiga, tahajud adalah shalat setelah isya'.
Beliau berpandangan bahawa tentang yang pertama, bahawa itu adalah pemahaman ulama tabi’in, yang menyandarkan pada ketarangan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidur kemudian shalat, kemudian tidur, lalu shalat.
Sedangkan pendapat paling kuat menurut Malikiyah adalah pendapat kedua. (Dinukil dari Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 14/86)
Catatan:
Bagi anda yang dikhawatirkan tidak mampu bangun sebelum subuh untuk tahajud, dianjurkan untuk shalat sebelum tidur.
Sekalipun tidak disebut tahajud oleh sebagian ulama, namun dia tetap terhitung melakukan qiyam lail, yang pahalanya besar.
Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa istiqamah dalam melakukan ketaatan. Amiin.
Dijawab oleh Ustaz Ammi Nur Baits
(Dewan Pembina Konsultasisyariah)
Terjemahan ; umie
Terjemahan ; umie
Comments
Post a Comment